Kamis, 27 September 2018

Filsafat Pendidikan

Fisafat Pendidikan
Selasa, 25 September 2018

         Pada kali ini, saya akan mereportasikan hasil kuliah Filsafat Pendidikan. Pada pertemuan kedua, setelah pada pertemuan pertama merupakan penyampaian kontrak perkulian oleh Dosen Pengampu mata kuliah Filsafat Pendidikan. Pertemuan kedua ini disampaiakan oleh Dosen saya yaitu tentang pengantar atau pendahuluan sebelum memasuki materi Filsafat Pendidikan. Pada pertemuan kali ini saya menyoroti tentang cerita dari dosen saya yaitu tentang Ilmu dan Realita. Allah menciptakan Ilmu yang berasal dari bahasa Arab yaitu Alim. secara singkatnya Allah menciptakan Ilmu kemudian dari Ilmu menciptakan sebuah realita / manifestasi/ ejawantah yang mana realita tersebut dipelajari oleh Makhluk Hidup  terutama manusia, yang paling berperan disini adalah Manusia, mengapa?? karena Manusia berbeda dengan Makhluk lain. Karena Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang sangat rumit. Manusia bereda dengan Makhluk lain, yang membedakannya adalah akal. Manusia diberikan akal oleh Sang Maha Pencipta. Manusia tidak bisa memutlakkan diri sendiri karena manusia memiliki keterbatasan. Manusia memiliki derajat paling tinggi diantara para Malaikat dan Iblis. Manusia memiliki derajat yang paling tinggi karena memiliki akal. Manusia diciptakan dari berbagai unsur yaitu tanah, air, udara, dan api. Manusia memiliki akal, namun akal merupakan sesuatu hal yang misterius, merupakan sesuatu yang mengikat. Adanya akal manusia yang dapat digunakan untuk berfikir dan ntuk merencanakan sesuatu hal dalam rangka mencari Ilmu sehingga menghasilkan sbuah realita ataupun manifestasi sehingga dapat terjadi sama halnya seperti siklus yang terus berputar. ilmu  yang sesungguhnya di berikan oleh Allah SWT. namun ilmu tersebut diberikan kepada setiap Makhluk namun Ilmu dari Allah tidak termasuk dalam siklus antara Ilmu dengan Realita. Ilmu dari Allah diberikan kepada manusia kemudian Ilmu tersebut diramu oleh manusia sehingga dapat mencitakan sebuah manifestasi atau realita. Dari  realita kemudian diramu kembali menjadi Ilmu dari Ilmu kembali lagi menjadi realita. Antara Ilmu dan Realita terjadi terus menerus karena dua hal tersebut tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.

Posted:
by Nur Adha Praba Hana Puri  (15120136)
7C PGSD 

Artikel terkait:

14120086 Mia Tristiana 
15120002 Diana Cahyaningsih 
15120061 Mukholifah
15120104 Indra Dio Mei Pratama
15120131 Ahmad Hidayat
15120139 Dickri Tifani Badi
15120206 Putri Amaliah
15120374 Achmad Agung Prasetyo




Tidak ada komentar:

Posting Komentar